Selasa, 17 September 2013

BIOTEKNOLOGI


BAYI TABUNG

1.    Pengertian Bayi Tabung
Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu, istilahnya in vitro vertilization (in vitro bahasa latin, artinya “dalam gelas atau tabung,” vertilization artinya pembuahan). Dalam proses bayi tabung, sel telur matang diambil dari indung telur ibu, dibuahi dengan sperma di dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi.
2.    Tahapan Pembuatan Bayi Tabung
a.      Seleksi pasien. Apakah Anda dan suami layak mengikuti program bayi tabung. Bila layak, baru bisa masuk dan mengikuti program bayi tabung.
b.      Stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan banyaknya sel telur. Secara alami, sel telur hanya satu. namun untuk bayi tabung, perlu lebih dari sati sel telur untuk memperoleh embrio.
c.       Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan berisi sel telur di indung telur) melalui ultrasonografi. Tujuannya, melihat apakah sel telur sudah cukup metang untuk ‘dipanen.’
d.      Mematangkan sel telur dengan menyuntikkan obat agar siap ‘dipanen.’
e.       Pengambilan sel telur, kemudian diproses di laboraturium.
f.       Pengambilan sperma suami (pada hari yang sama). Jika tidak ada masalah, pengambilan dilakukan lewat masturbasi. Jika bersamalah, pengambilan sprema langsung dari buah zakar melalu operasi.
g.      Pembuahan atau (fertilisasi) di dalam media kultur di laboraturium. hasilnya embrio.
h.      Transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan, setelah embrio terbentuk.
i.        Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter emberi obat untuk mempertahankan dinding rahim ibu agar terjadi kehamilan.
j.        Terakhir, proses simpan beku embrio. Jika ada embrio lebih, bisa disimpan untuk kehamilan selanjutnya. (me)










Program bayi tabung pada umumnya dilakukan dengan pendekatan klinis yang individual terhadap setiap pasian. Dalam hal ini akan dilakukan 5 tahapan penting, diantaranya adalah sebagai berikut:   
1.      Proses stimulasi yang umumnya menggunakan obat hormonal dimana diharapkan satu siklus program akan terdapat 5-10 folikel telur yang berkembang. 
2.      Proses supresi dari ovulasi dengan harapan telur tidak pecah secara alami. Obat yang digunakan umumnya adalah GnRH agonist (long protocol) atau GnRH antagonist (short protocol).   
3.      Saat telur telah sepenuhnya matang, telur diambil dari indung telur wanita melalui tindakan minor yaitu Ovum Pick Up (OPU).   
4.      Sel-sel telur tersebut kemudian ditempatkan di dalam cawan laboratorium, yang kemudian dibuahi oleh sperma.
5.      Setelah beberapa hari, embrio dimasukan kembali ke dalam rahim, yaitu proses Embryo Transfer (ET).

Resiko program bayi tabung antara lain :
>> Resiko terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan cairan di rongga perut yang menyebabkan keluhan berupa mual, kembung, muntah dan hilangnya selera makan. Dengan pemantauan yang rutin akan menghindari resiko stimulasi yang berlebihan.
>> Resiko kehamilan kembar lebih dari dua akan meningkat akibat banyaknya embrio yang dimasukkan ke rahim. Dan berakibat terjadinya resiko terjadinya persalinan prematur yang akan memerlukan perawatan lebih lama. Untuk mengurangi resiko tersebut dengan mempertimbangkan usia maka akan dilakukan pembatasan embrio yang akan dimasukkan ke rahim.
>> Resiko terjadinya pendarahan dan infeksi akibat pengambilan sel telur dengan jarum. Karena kemungkinan jarum akan mengenai kandung kemih, usus dan pembuluh darah. Tetapi dengan tehnologi USG hal itu bisa dihindari.  
>> Resiko mengalami keguguran dan kehamilan diluar kandungan. Dengan pemberian hormon dan panduan tehnologi USG maka diharapkan hal itu tidak akan terjadi.
>> Resiko lainya adalah tentang biaya yang dikeluarkan, kelelahan fisik dan emosi dalam menyikapi harapan dan kenyataan yang terjadi selama mengikuti program bayi tabung tersebut.












KLONING

1.    Pengertian Kloning
Klon berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotib yang sama. Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia.
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain:
1.    Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2.    Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
3.    Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
2.    Proses Kloning Gen
Secara teoritis prosedur dan mekanisme kloning terhadap makhluk hidup melalui empat (4) tahap yaitu isolasi fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor,transformasi dan seleksi hasil kloning.
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini :
1.    Mempersiapkan sel stem.
2.    Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipindahkan dari sel.
3.    Mempersiapkan sel telur.
4.    Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur.
5.    Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio.
6.    Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan ke rahim.
7.     Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI KLONING
Dampak positif
Dampak yang positif ada pada tumbuhan, dan dapat memberikan manfaat lebih banyak. Salah satunya adalah memperbanyak tanaman yang unggul. Tanaman yang akan berkembang adalah tanaman baru yang akan berkembang dalam waktu singkat dan cepat dan akan mamiliki sifat yang sama dengan induknya. Pengkloningan pada tumbuhan juga akan meningkatkan agribisnis.
Dampak negatif
Kloning pada tanaman akan menghasilkan tanaman yang baru dari tanaman yang langka. Demikian pula pada hewan dan manusia, namun pada hewan dan manusia masih di pertentangkan. Kalangan yang menentang berpendapat bahwa pengkloningan ini dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies dan ras baru.  Dan juga pengkloningan pada mamalia belum sepenuhnya sempurna, buktinya pengkloningan domba dolly yang masih banyak menderita banyak penyakit.

0 komentar:

Posting Komentar