Rabu, 12 Desember 2012

KEWIRAUSAHAAN " IDE-IDE DALAM PEMASARAN BISNIS"


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar. Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit. Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis.
Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat. Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu dengan sistem KONSINYASI.
Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita titipkan ke beberapa toko.
Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya, kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada perselisihan, sudah ada pedomannya.
Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pengalaman di kios kami (Kios Addina), setelah terlihat tokonya hidup (banyak pelanggan dan banyak transaksi), ternyata banyak yang datang menawarkan konsinyasi. Awalnya kami sangat berhati-hati, ada rasa khawatir barangnya nanti tidak laku. Tapi Alhamdulillah banyak barang konsinyasi yang berhasil terjual di kios kami.
Barang yang ditawarkan ke Kios kami juga beragam. Awalnya hanya jilbab dan produk serupa, kemudian ada yang menawarkan minyak wangi, dan bahkan sekarang ada yang menitipkan tas wanita. Para pemilik barang yang menitipkan di kios kami, secara berkala mengecek barangya laku atau belum, perlu ditambah atau belum. Kadang juga cukup dilakukan dengan SMS dan jika sudah laku, pemilik barang datang ke kios kami untuk menerima pembayaran barangnya yang laku.
Terus bagaimana kalau barang tidak laku? Pemilik barang biasanya menukar dengan barang lain dan mungkin barang yang tidak lakuk di kios kami bisa dan mungkin sekali laku di tempat lain. Jadi kalau mau menitipkan barang konsinyasi sebaiknya jangan hanya ke satu toko. Kalau bisa menitipkan barang ke banyak toko, sama saja kita punya toko banyak tanpa harus sewa toko, tanpa harus membayar karyawan, dan uangpun mengalir…

2.1 Tujuan
            Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui cara memulai bisnis, pemasaran dan penjualan serta promosi dalam bisnis.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mulai Melakukan Bisnis
Apakah Anda ingin memulai bisnis murah atau bisnis modal kecil karena anda tidak memiliki modal awal dan Anda ingin menghindari pinjaman? Meskipun banyak usaha kecil buku panduan akan mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin, tentunya. Baca artikel ini untuk belajar bagaimana!
Mulai Kecil
Kunci utama untuk memulai bisnis modal kecil atau bisnis murah adalah dengan memulai dari yang kecil. Anda dapat membuat rencana untuk tumbuh lebih besar di kemudian hari, tetapi jika Anda ingin memulai dengan tanpa pengeluaran modal, Anda harus memulai dari yang kecil.
Mulai Dengan Apa yang Anda Memiliki
Kunci kedua adalah mulai dengan apa yang Anda miliki. Jika, misalnya, Anda ingin memulai bisnis rumput perawatan, mulai dengan mesin pemotong rumput yang sudah Anda miliki. Anda dapat membeli mesin pemotong yang lebih besar kemudian, setelah Anda telah mendapatkan mulai dan memiliki beberapa arus kas. Tapi untuk saat ini, mulai dengan apa yang Anda sendiri.
Anda akan menemukan bahwa hal ini mungkin membatasi jenis bisnis Anda dapat mulai. Sangat sedikit orang sendiri, misalnya, mesin cetak, jadi jika Anda ingin memulai bisnis percetakan, Anda mungkin perlu untuk melihat ke dalam memperoleh pembiayaan.
Jika Anda belum memutuskan apa jenis bisnis yang ingin Anda buka, cobalah memandang berkeliling pada apa yang Anda miliki dan apa yang Anda tahu bagaimana melakukannya. Usaha kecil paling sukses mulai dengan hobi pemilik dan mengembangkan dari sana. Kebanyakan orang yang menikmati jahit sudah memiliki semua bahan yang dibutuhkan untuk memulai usaha jahit kecil. Kebanyakan orang yang menikmati pemrograman komputer sudah memiliki peralatan yang diperlukan untuk bisnis ini. Lihatlah apa yang sudah Anda sendiri dan pergi dari sana.

2.2 Pemasaran
         Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh lebih dari sekedar penjualan atau periklanan. Untuk mengilustrasikan hal-hal penting lain dalam pemasaran, kita ambil contoh banyaknya sepeda yang telah dikendarai oleh orang-orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita tidak lahir dalam keadaan duduk di atas sepeda atau membuat sepeda sendiri.

2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya di sepanjang hidup anda.
Alasan lain belajar marketing adalah bahwa kita sebagai pelanggan membayar aktivitas pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada ekonomi nyata biaya aktivitas pemasaran bisa mencapai 50% dari harga yang kita bayar untuk suatu produk. Bahkan bisa jadi lebih besar dari itu. Selain itu, kenapa kita perlu belajar pemasaran adalah kenyataan bahwa banyak sekali jenjang karir yang menarik dan menjanjikan di bidang pemasaran. Pemasaran sering menjadi jalan menuju puncak karir seseorang.
Bahkan jika anda tidak mempunyai rencana berkarir di dunia bisnis, konsep dan tehnik pemasaran juga dapat digunakan untuk organisasi nirlaba. Prinsip dasar yang digunakan untuk menjual sabun dapat digunakan juga dalam "menjual" ide-ide, politikus, transportasi umum, jasa kesehatan, museum bahkan tempat perkuliahan.
Satu alasan mendasar kenapa belajar pemasaran karena pemasaran mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Pemasaran merangsang penelitian dan ide-ide baru yang akan menghasilkan barang dan jasa baru yang inovatif. Pemasaran juga memberikan pelanggan banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan apabila pelanggan puas dengan produk yang digunakannya, maka produsen produk tersebut akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.

3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Definisi pertama disebut definisi pemasaran dalam arti sempit. Fokus dari definisi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi individu. Sedangkan definisi kedua adalah pemasaran dalam arti luas yang memnitikberatkan pada kesejahteraan ekonomi dari semua masyarakat. Manakah arti pemasaran yang tepat?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa pemasaran merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh organisasi individu dan proses sosial. Atau dengan kata lain kedua definisi tersebut merupakan arti pemasaran.
Arti sempit dari pemasaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi tujuan organisasi dengan cara mengantisipasi kebutuhan konsumen atau klien dan mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
  1. Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
  2. Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan datang.
  3. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi. Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
  4. Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan. Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
  5. Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.

4. Pemasaran Dalam Arti Luas
Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Seperti arti pemasaran dalam arti sempit, pemasaran dalam arti luas menitik beratkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Namun pemasaran dalam arti luas juga membahas bagaimana seluruh sistem pemasaran bekerja, termasuk bagaimana pemasaran mempengaruhi masyarakat dan sebaliknya.
Setiap masyarakat membutuhkan pemasaran dalam arti luas untuk memenuhi penawaran dan permintaan yang ada. Dalam masyarakat dengan perbedaan tingkat penawaran dan permintaan yang mencolok, pemasaran ini akan memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan tersebut secara efektif dan dalam waktu yang bersamaan memenuhi tujuan masyarakat.
Efektivitas dan keberhasilan dari sistem pemasaran dalam arti luas harus dievaluasi dalam hubungannya dengan tujuan masyarakat tersebut.
Pemasaran yang efektif berarti mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Ini berarti menyediakan produk untuk konsumen pada waktu yang tepat di tempat yang tepat dengan harga yang mereka inginkan. Atau dapat diartikan membuat konsumen puas setelah membeli dan membuat mereka membeli kembali dimasa yang akan datang.
Fungsi universal dari pemasaran adalah: pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pembuatan standar dan pengelompokkan, keuangan, pengambilan risiko dan informasi pasar. Bagaimana dan oleh siapa fungsi ini dilakukan dapat berbeda di setiap negara dan sistem ekonomi.
Fungsi pembelian berarti mencari dan mengevaluasi barang dan jasa. Fungsi penjualan berarti mempromosikan produk. Termasuk penjualan itu sendiri, periklanan dan metode-metode lain. Fungsi pengangkutan berarti perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Fungsi penyimpanan berarti menyimpan barang sampai konsumen membutuhkannya.
Standarisasi dan pengelompokkan berarti mengelompokan produk berdasarkan ukuran dan kualitas. Fungsi keuangan menyediakan uang kas atau pinjaman yang dibutuhkan untuk sarana pengangkutan, toko, promosi, penjualan dan pembelian produk.

5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
Cara kerja sistem ekonomi tergantung dari tujuan masyarakat dan situasi politik yang ada. Namun pada intinya, semua sistem ekonomi harus mengembangkan suatu metode untuk memutuskan berapa banyak produk yang hatus di produksi dan didistribusikan.
Pada dasarnya, ada 2 jenis sistem ekonomi: Sistem ekonomi terencana dan sistem ekonomi berorientasi pasar. Pada kenyataannya tidak ada ekonomi yang terencana atau berorientasi pasar. Kebanyakan adalah campuran antara keduanya. Atau condong terhadap salah satunya.
Dalam sistem ekonomi terencana, pemerintah merencanakan untuk memproduksi dan mendistribusikan apa saja serta berapa banyak. Produsen mempunyai sedikit pilihan tentang produk apa yang akan diproduksi. Fungsi utama produsen hanya mencapai kuota yang telah disepakati sebelumnya. Harga ditentukan oleh pemerintah tidak berdasarkan penawaran dan permintaan sementara konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, keputusan individu dari beberapa produsen dan konsumen menjadi keputusan bersama untuk semua masyarakat. Konsumen memutuskan apa yang harus diproduksi oleh produsen ketika mereka membeli suatu produk di pasar, produk yang memenuhi kebutuhan konsumen inilah yang seharusnya diproduksi oleh produsen jika ingin bertahan hidup.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, harga sumberdaya yang digunakan dalam proses produksi maupun harga barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen berbeda tergantung dari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan dari konsumen.
Konsumen dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, mempunyai kebebasan yang luas dalam memilih. Begitu juga dengan produsen, mereka bebas memilih apa pun yang mereka mau. Jika produsen melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka akan memperoleh keuntungan dan bertahan dalam bisnis. Namun tidak ada jaminan untuk keuntungan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan ekonomi.
Produsen dan konsumen yang mempunyai banyak pilihan dapat mengakibatkan konflik dan kesulitan. Inilah yang disebut dilema mikro-makro. Apa yang bagus untuk beberapa produsen dan konsumen belum tentu bagus untuk masyarakat.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, pemerintah mengendalikan tingkat bunga dan peredaran uang. Pemerintah juga membuat peraturan tentang ekspor dan impor, memastikan tidak adanya pasar monopoli yang curang, dan produsen memproduksi jenis dan kualitas barang dan jasa sesuai dengan yang mereka tawarkan.

6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.
Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
  1. Era Perdagangan Sederhana.
  2. Era Produksi
  3. Era Penjualan
  4. Era Departemen Pemasaran
  5. Era Perusahaan Pemasaran
Ketika masyarakat pertama kali memproduksi barang-barang yang spesifik dan beralih dari memproduksi dan mengkonsumsi produk sendiri. Ketika barter menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Masyarakat masuk ke era perdagangan sederhana. Produksi-produksi yang bersifat spesifik ini dijual oleh produsen kepada konsumen atau perantara. Inilah peran pemasaran yang awal.
Setelah terjadi Revolusi Industri pada tahun 1920, hampir seluruh perusahaan memasuki era produksi. Era produksi adalah era ketika perusahaan berkonsentrasi memproduksi produk-produk yang spesifik. Karena ketersediaan produk di pasar sangat jarang, manajemen perusahaan berfikir apabila mereka dapat memproduksi suatu barang maka mereka pasti dapat menjual produk tersebut.
Sekitar tahun 1930an, banyak perusahaan telah mampu memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Sekarang masalahnya bukan hanya memproduksi, namun untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan konsumen.Hal inilah yang menjadi dasar banyak perusahaan masuk ke era penjualan, yaitu ketika perusahaan-perusahaan fokus terhadap penjualan karena ketatnya persaingan pasar.
Pada tahun 1950an, penjualan terjadi dimana-mana, sehingga menjadi suatu hal yang wajar. Muncul masalah baru yaitu dimana perusahaan harus menjual produknya. Inilah yang dimaksud era departemen pemasaran, dimana semua kegiatan pemasaran termasuk riset, pembelian, produksi dan penjualan dilaksanakan oleh satu departemen untuk mempersingkat proses pengambilan keputusan.
Sejak tahun 1960an, banyak perusahaan telah mempunyai beberapa manajer dengan manajemen pemasaran yang luas. Saat inilah perusahaan memasuki era perusahaan pemasaran, yaitu ketika orang-orang pemasaran menyusun sebuah rencana jangka panjang sebagai rencana kerja perusahaan.

7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
Perusahaan yang telah diatur dengan baik, telah beralih dari orientasi produksi kepada orientasi pemasaran. Sebuah orientasi pemasaran berarti tidak hanya membuat konsumen membeli produk perusahaan, namun juga mencoba menyediakan apa yang mereka butuhkan.Perusahaan harus memenuhi kebutuhan pelanggan, namun bisa jadi hal ini membutuhkan biaya yang lebih besar dari harga yang akan dibayar oleh konsumen untuk produk perusahaan tersebut. Jadi keuntungan merupakan batas awal dari pengukuran kesuksesan perusahaan dan kemampuan untuk bertahan.

8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan orientasi produksi:

9. Konsep Marketing dan Nilai Konsumen
Seorang manajer yang menerapkan konsep pemasaran akan melihat bahwa kepuasan pelanggan merupakan jalan unuk memperoleh keuntungan. Untuk memahami kepuasan pelanggan tersebut perusahaan harus mengetahui sudut pandang konsumen.
Seorang pelanggan melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
Manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian dari perusahaan. Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan, atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan. Hubungan jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.



10. Konsep Pemasaran berlaku pada Organisasi Nirlaba
Sama halnya dengan perusahaan biasa, organisasi nirlaba juga mambutuhkan sumber daya dan dukungan untuk bertahan dan mencapai tujuan. Seringkali dukungan tersebut datang dari pihak yang tidak memperoleh manfaat langsung dari organisasi tersebut. Seperti organisasi pecinta lingkungan yang tidak memperoleh dukungan dari lingkungan yang mereka lindungi namun dari orang-orang yang peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
Dalam perusahaan, keuntungan dijadikan tujuan dalam pengambilan keputusan bisnis karena mempengaruhi biaya dan manfaat dari berbagai aktivitas. Namun, meskipun dalam organisasi nirlaba sangat sulit untuk mengevaluasi keuntungan dari berbagai aktivitas yang memerlukan biaya, pada akhirnya nanti pemasaran dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.

11. Konsep Pemasaran, Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran.
Ketika perusahaan fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ada efek samping negatif untuk masyarakat. Hal inilah yang dimaksud dengan dilema mikro-makro. Apa yang baik untuk perusahaan maupun pelanggan, belum tentu baik untuk masyarakat luas. Oleh karena itu manajer pemasaran harus memperhatikan tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban perusahaan untuk memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif pada masyarakat.
Sementara itu, tidak semua kebutuhan konsumen harus dipenuhi. Tidak sedikit produk yang diinginkan konsumen namun tidak baik untuk mereka sendiri pada jangka panjang. Disinilah diperlukan Etika pemasaran yaitu standar moral yang mempengaruhi kegiatan dan keputusan perusahaan.
Pada akhirnya, kita juga harus menyadari bahwa pemasaran mempunyai banyak kelemahan. Aktivitas pemasaran sangat terbuka terhadap kritik masyarakat karena merupakan bagian bisnis yang sangat terlihat oleh publik. Beberapa saran tentang konsep pemasaran sangat perlu diperhatikan. Karena pada kenyataannya banyak orang yang kurang senang dengan beberapa bagian dari sistem pemasaran.
Pemasaran merupakan upaya untuk mempromosikan, menginformasikan dan menawarkan kepada konsumen mengenai sebuah produk usaha atau layanan jasa yang dikelola oleh sebuah perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan produk atau layanan jasa tersebut. Tanpa adanya sebuah proses pemasaran, maka pasar tidak akan tahu terhadap produk atau layanan bisnis yang kita buat.
Mengapa sebuah proses pemasaran menjadi sesuatu yang sangat penting bagi sebuah kelangsungan usaha bisnis? Berikut ini beberapa alasan penting yang membuat pemasaran menjadi sebuah kebutuhan utama usaha bisnis untuk bisa terus eksis dan berkembang:
1. Pemasaran untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen
Tanpa adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang sebuah produk yang Anda hasilkan. Pemasaran yang semakin gencar akan membuat semakin banyak orang yang tahu dengan produk usaha bisnis Anda, dan kemungkinan besar ketertarikan para pelanggan akan memperbesar angka penjualan perusahaan Anda. Terlebih jika Anda memiliki sebuah produk yang unik dan memiliki kualitas dan nilai inovatif, maka sangat penting melakukan upaya marketing atau pemasaran yang maksimal.
2. Menjelaskan fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau layanan
Melalui proses marketing, Anda bisa menjelaskan kepada konsumen mengenai fungsi sebuah produk, manfaat, keunggulan, cara penggunaan dan sebagainya yang berkaitan dengan produk. Karena kemungkinan besar konsumen akan tertarik membeli produk atau layanan Anda setelah mendengarkan fungsi, manfaat, keunggulan serta cara penggunaan yang benar dari produk bersangkutan. Di sinilah peran pemasaran itu sangat dirasakan, semakin luas pemasaran yang Anda lakukan, maka akan semakin banyak jumlah konsumen yang mengetahui informasi produk usaha Anda.
3. Menginformasikan sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen
Meskipun orang telah cukup mengenal perusahaan Anda, pemasaran tetap penting dilakukan apabila Anda menghasilkan sebuah produk baru yang dihasilkan perusahaan bisnis Anda. Informasi tersebut dilakukan melalui upaya marketing promosi yang terus menerus kepada para konsumen.
Pentingnya sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang Anda kelola. Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dengan pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan jasa.

Lalu strategi pemasaran seperti apa yang harus dilakukan ketika anda merasa buntu memasarkan sebuah produk?

Strategi Pemasaran 1: Coba Pendekatan Baru
Ketika satu cara pemasaran yang anda lakukan dirasa kurang efektif, anda harus siapkan cara pemasaran baru. Anda butuh pendekatan baru untuk memasarkan produk anda. Coba lihat dari sudut pandang konsumen, apa yang kira-kira kurang dari pendekatan anda selama ini. Temukan di mana hambatannya dan mulai ACTION memperbaikinya!
Namun, ada satu hal yang tak berubah dalam dunia pemasaran yaitu anda harus selalu berbicara tentang nilai manfaat produk atau layanan anda.
Strategi Pemasaran 2: Lakukan Tes
Selalu upayakan untuk melakukan tes dalam setiap aktivitas pemasaran yang anda lakukan. Mengapa? Sebab hanya dengan demikian, anda bisa tahu seperti apa strategi pemasaran paling efektif untuk produk anda. Dengan melakukan tes juga, anda menghemat tenaga dan biaya.
Strategi Pemasaran 3: Berikan Deal Terbaik
Anda sudah memberikan penawaran terhadap prospek anda, namun ternyata sambutannya dingin saja. Penyebabnya bisa jadi prospek merasa penawaran anda belum deal terbaik. Setiap orang selalu ingin yang terbaik. Begitupun konsumen anda, dan anda sendiri tentunya.
Coba lihat kembali penawaran anda. Cari di bagian mana yang bisa anda tingkatkan sehingga menjadi nilai jual yang diinginkan konsumen. Mungkin soal keuntungan yang anda berikan, atau bisa juga soal harga, atau bisa jadi yang lainnya.

2.3 Penjualan dan Promosi
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsu­men atau pedagang.
Sementara iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat pembelian); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis); dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus). Kiat promosi penjualan digunakan oleh sebagian besar organisasi, termasuk per­usahaan manufaktur, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nir­laba.
Beberapa faktor memberikan kontribusi pada pertumbuhan pesat promosi penjualan, terutama dalam pasar konsumen. Faktor-faktor internal termasuk hal-hal berikut: Promosi sekarang lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; semakin banyak manajer produk yang memenuhi syarat untuk menggunakan alat promosi penjualan; dan manajer produk berada di bawah tekanan keras untuk meningkatkan penjualan saat ini.
Faktor-faktor eksternal mencakup hal-hal berikut: Jumlah merek yang bertambah; pesaing sering menggunakan promosi; banyak merek yang terlihat sama; konsumen semakin berorientasi-harga; perdagangan menuntut lebih banyak tawar-menawar yang diharuskan oleh produsen; dan efisiensi iklan telah berku­rang karena meningkatnya biaya, kekacauan media, dan hambatan hukum.
Pesatnya pertumbuhan media promosi penjualan telah menciptakan situasi keka­cauan prornosi, serupa dengan kekacauan iklan. Konsumen mungkin mulai jenuh, sehingga kupon dan media lain akan melemah kemampuannya dalam mendorong pembelian. Produsen harus mencari jalan untuk mengatasi kekacauan itu, misalnya, dengan menawarkan nilai kupon-penebusan yang lebih besar atau menggunakan pajangan atau demonstrasi di toko tempat pembelian yang lebih dramatis.

Cara – Cara Promosi Penjualan
Adapun beberapa cara – cara dalam promosi penjulan yang biasa digunakan oleh perusahaan menurut adalah sebagai berikut:
1. Display
Display yaitu keinginan membeli sesuatu, yang tidak di dorong oleh seseorang, tetapi di dorong oleh daya tarik atau oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.
2. Show
Show yaitu suatu bentuk dari elemen bauran promosi yang menggunakan alat show sebagai salah satu alat promosinya.
3. Exposition
Exposition merupakan suatu alat yang ampuh untuk tingkat internasional, biasanya exposition diadakan selang beberapa tahun dimana perusahaan berkaliber internasional turut serta untuk memajukan produk baru mereka.
4. Demonstrasi
Demonstrasi adalah kegiatan yang diperlihatkan pada khalayak ramai yang bertujuan untuk membentuk konsumen, biasanya memperlihatkan pemakaian produk tersebut.
5. Trading Stamp
Cap dagang yang diberikan pada bon penjualan, cap disimpan oleh para pelanggan dan bila mereka sudah mengumpulkan dalam jumlah tertentu mereka akan mendapat premium dan mungkin dalam bentuk uang atau barang.



6. Packaging
Para konsumen menilai terhadap suatu barang lebih baik dari barang lainnya hanya dengan melihat kemasan luarnya saja atau melihat pembungkusnya saja walaupun isi dan kualitasnya sama.
7. Labeling
Merupakan suatu keterangan atau ciri dari suatu produk. Grade Labeling adalah mencantumkan keterangan tentang ciri barang. Descriptive labeling adalah penempatan keterangan – keterangan secara terinci, misalnya unsur analisis kimia, ukuran, warna, persentasi campuran, pengguna produk dan sebagainya.
8. Special Sales
Spesialis sales ini dapat dilakukan untuk semua barang – barang yang dijual dalam suatu toko, tetapi dapat juga departemen tertentu dari toko itu. Biasanya barang – barang yang ditawarkan dalam spesialis ini mengalami penurunan harga dan umumnya konsumen mengharapkan Price reduction itu.
Ada 10 tujuan utama strategi promosi penjualan produk yang harus anda ketahui. Semuanya bertujuan untuk memberikan penawaran menarik kepada konsumen. Saya akan bagi menjadi 2 artikel agar anda bisa memahami perlahan dengan benar.

1. Meningkatkan Volume
Strategi promosi penjualan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan tujuan jangka pendek bisnis anda. Bisa anda lakukan untuk menghabiskan stok lama, mengurangi stok yang ada di gudang atau untuk memenuhi stok yang ada di tingkat pengecer sebelum pesaing anda memperkenalkan produknya.
Strategi promosi penjualan juga bisa membuat “pembeli marjinal” datang membeli produk anda. Pembeli marjinal adalah mereka yang membeli hanya ketika suatu produk atau jasa sedang dalam masa “promosi”. Biasaya pembeli marjinal ini tidak disukai oleh perusahaan.
2. Meningkatkan Pembeli Coba-Coba
Strategi promosi penjualan juga bisa membuat pembeli potensial anda datang untuk menggunakan produk atau jasa anda. Pembeli potensial adalah orang yang tidak pernah menggunakan produk atau jasa anda atau hanya pernah menggunakan produk atau jasa sejenis dari pesaing anda.
Mereka tidak akan pernah membeli produk anda dalam jumlah besar sebelum tahu bahwa mereka menyukai produk atau jasa anda. Dan poin pentingnya, pembeli potensial adalah sumber utama untuk meningkatkan volume penjualan anda. Strategi promosi penjualannya bisa anda lakukan dengan cara:
  • Memberikan sampel gratis atau kupon untuk mencoba sehingga calon pembeli dapat mencoba produk atau jasa anda.
  • Memberikan manfaat tambahan sehingga produk atau jasa anda tampak superior dibandingkan produk sejenis.
  • Memberikan manfaat finansial jangka pendek. Bisa dengan cara memberikan angsuran pembelian tanpa bunga, tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi usaha anda.
3. Meningkatkan Pembelian Ulang
Strategi promosi penjualan dengan cara promosi pembelian kembali bisa digunakan untuk meningkatkan pembelian tetap atau pembelian dalam jumlah besar. Promosi pembelian kembali juga bisa anda gunakan untuk “menganggu” peluncuran produk pesaing dan membuat pelanggan anda terbiasa menggunakan produk yang anda buat. Anda bisa gunakan cara-cara efektif seperti :
  • Kupon di dalam produk yang berisi potongan harga bagi pembelian selanjutnya.
  • Menggunakan cara “beli tiga gratis satu”.
  • Atau menggunakan cara “10 kupon gratis satu”.
4. Meningkatkan Loyalitas
Promosi loyalitas berbeda dengan strategi promosi penjualan seperti pemberian diskon langsung. Promosi loyalitas lebih ke memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada konsumen. Contohnya adalah anda memberikan sebuah kupon berisi manfaat tertentu. Bagi siapa saja yang mendapatkan kupon tersebut berhak menjadi anggota klub yang di dalamnya berisi fasilitas-fasilitas yang anda berikan secara khusus.
5. Memperluas Kegunaan
Pada saat kegunaan awal sebuah produk atau jasa mulai menghilang, anda harus segera memperluas kegunaan produk atau jasa anda. Contohnya seperti yang pernah teman saya lakukan. Dia berusaha memperluas kegunaan taksi motornya. Dia merubah layanan jasa yang tadinya hanya mengantar penumpang menjadi layanan antar jemput anak sekolah. Bahkan terakhir dia menambah layanannya, yaitu paket wisata keliling objek wisata di Jogja.
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Sementara Sistaningrum (2002 : 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas yaitu :
1.      Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
2.      Fungsi universal dari pemasaran adalah: pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pembuatan standar dan pengelompokkan, keuangan, pengambilan risiko dan informasi pasar. Bagaimana dan oleh siapa fungsi ini dilakukan dapat berbeda di setiap negara dan sistem ekonomi.
3.      Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsu­men atau pedagang.
4.      Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
5.      Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.

0 komentar:

Posting Komentar