fisiologi
tumbuhan
“metabolisme nitrogen”
Di SUSUN OLEH :
HILDAYANTI
A 221 1O 066
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia benar-benar tergantung pada organisme lain
untuk mengubah nitrogen atmosfer ke dalam bentuk yang tersedia bagi tubuh.
Fiksasi nitrogen dilakukan oleh nitrogenases bakteri membentuk nitrogen
berkurang, NH4 + yang kemudian dapat digunakan oleh semua organisme untuk
membentuk asam amino.
Istilah metabolisme, berasal dari bahasa Yunani, berarti perubahan atau
transformasi. Metabolisme juga merupakan proses-proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis,
karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Nitrogen adalah senyawa yang tersebar luas di biosfir. Atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Nitrogen adalah komponen penting bagi tumbuhan terdapat dalam banyak senyawa. Protein dan asam nukledit yang biasanya diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus direduksi oleh proses yang bergantung pada energi sebelum bergabung menjadi protein dan senyawa lain dalam sel.
Nitrogen adalah senyawa yang tersebar luas di biosfir. Atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Nitrogen adalah komponen penting bagi tumbuhan terdapat dalam banyak senyawa. Protein dan asam nukledit yang biasanya diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus direduksi oleh proses yang bergantung pada energi sebelum bergabung menjadi protein dan senyawa lain dalam sel.
Nitrogen di alam berada dalam berbagai bentuk dan berada dalam keadaan
dinamis mengikuti perubahan fisik dan kimia dalam suatu daur Nitrogen. Meskipun
nitrogen di udara mampu masuk keluar tubuh tumbuhan, tetapi tidak ada enzim
yang mampu menangkapnya. Kebanyakan Nitrogen yang masuk tubuh tumbuhan
telah mengalami reduksi oleh mikroba prokaryotic atau dalam bentuk NO3- dan
NH4+ dalam air hujan. Penambatan nitrogen dapat dilakukan secara simbiotik atau
non simbiotik antara tumbuhan tingkat tinggi dan mikroba. Tumbuhan tinggi dapat
menggunakan Nitrogen yang telah tereduksi tersebut. Bagi tumbuhan lain yang
tidak bersimbiosis dengan nitrogen , nitrogen diserap dalam bentuk NO3- atau
NH4+. Umumnya dalam bentuk NO3- karena NH4+ akan dioksidasi menjadi NO3-
oleh bakteri nitrifikasi.
Konsep metabolisme yang akan dibahas dalam makalah ini difokuskan pada
metabolisme Nitrogen. Reduksi nitrat menjadi ammonium dan perubahan
ammonium menjadi senyawa organic yang terdapat pada tumbuhan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini
yaitu untuk mengetahui serta memahami metabolisme nitrogen dan siklus nitrogen
pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Siklus
Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu sekitar 78% dari udara.
Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil
akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga
dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Sebagian
besar nitrogen yang terdapat di dalam organisme hidup berasal dari penambatan
(reduksi) oleh mikro organisme prokariot. Sebagian diantaranya terdapat di akar
tumbuhan tertentu atau dari pupuk hasil penambatan secara industry. Sejumlah
kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH4+ dan NO3- bersama air
hujan dan diserap oleh akar. NH4+
ini berasala dari pembakaran industry, aktivitas gunung berapi dan kebakaran
hutan sedangkan NO3- berasal dari oksidasi N2 oleh O2 atau ozon dengan bantuan
kilat atau radiasi ultraviolet, sumber lain NO3- adalah samudera.
Penyerapan NO3- dan NH4+ oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan untuk
membentuk berbagai senyawa nitrogen terutama protein. Pupuk, tumbuhan mati,
mikroorganisme, serta hewan merupakan sumber penting nitrogen yang dikembalikan
ke tanah tapi sebagaian besar nitrogen tersebut tidak larut dan tidak segera
tersedia bagi tumbuhan.
Pengubahan nitrogen organic menjadi NH4+ oleh bakteri dan fungi tanah
disebut Amnoifikasi yang dapat berlangsung oleh berbagai macam mikroorganisme
pada suhu dingin dan pada berbagai nilai ph. Selanjutnya pada tanah yang hangat
dan lembab dan ph sekitar netral NH4+ akan dioksidasi menjadi nitrit (NO2) dan
NO3- dalam beberapa hari setelah pembentukkannya atau penambahannya sebagai
pupuk disebut dengan Nitrifikasi yang berguna dalam menyediakan energi bagi
kelangsungan hidup dan perkembangan mikroba tersebut.
Selain itu terdapat pula denitrifikasi yaitu suatu proses pembentukan N2,
NO, N2O dan NO2 dari NO3- oleh bakteri aneorobik yang berlangsung di dalam
tanah yang penetrasi O2- nya terbatas, tergenang, padat dan daerah dekat
pemukiman tanah yang konsentrasi O2 nya rendah karena penggunaannya yang cepat
dalam oksidasi bahan organik. Tumbuhan kehilangan sejumlah kecil nitrogen ke
atmosfer sebagai NH3, N2O, NO2, dan NO terutama jika diberi pupuk nitrogen
dengan baik. Berikut merupakan gambar dari
siklus nitrogen :
- Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara.
- Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.
- Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
- Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
- Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata.
- Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
- Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
- Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.
- Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
- Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
- Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
JADI
- Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi, sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh makhluk hidup.
- Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam amino yang akan membentuk protein.
- Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir membentuk nitrat (NO).
- Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrit ataupun nitrat dari dalam tanah untuk menyusun protein dalam tubuhnya.
- Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang ada akan berpindah ke tubuh hewan tersebut bersama makanan.
- Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer menjadi amonium dan amonia.
- Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan diubah menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi.
- Kemudian, nitrit dengan bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi nitrat, proses ini disebut sebagai proses nitratasi.
- Peristiwa proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai proses nitrifikasi.
- Adapula bakteri yang mampu mengubah nitrit atau nitrat menjadi nitrogen bebas di udara, proses ini disebut sebagai denitrifikasi.
1.2 Penambatan
Nitrogen
Proses reduksi N2 menjadi NH4 dinamakan penambatan nitrogen. Proses
ini dilakukan oleh mikroorganisme prokariotik, penambatan nitrogen ini
melibatkan bakteri tanah yang hidup bebas, sianobakteri (ganggang hijau-biru)
yang hidup dipermukaan tanah atau di dalam air, sianobakteri yang hidup
bersimbiosis dengan fungi, lumut, pakis dan bakteri yang berasosiasi secara
simbiotik dengan akar, khususnya pada tumbuhan kacangan.
Pada tumbuhan kacangan ini, bakteri yang berperan adalah Rhizobium, Bradyrhizobium, dan Azhorhizobium. Semua Rhizobium adalah bakteri aerob yang bertahan secara saprofit di dalam tanah sampai mereka menginfeksi bulu akar. Infeksi bakteri ini menyebabkan apa yang kita sebut bintil akar.
Pada tumbuhan kacangan ini, bakteri yang berperan adalah Rhizobium, Bradyrhizobium, dan Azhorhizobium. Semua Rhizobium adalah bakteri aerob yang bertahan secara saprofit di dalam tanah sampai mereka menginfeksi bulu akar. Infeksi bakteri ini menyebabkan apa yang kita sebut bintil akar.
Tahapan pembentukan bintil akar tersebut sebagai berikut, :
1.
Bakteri menginfeksi bulu akar.
2.
Enzim dari bakteri merombak dinding sel sehingga
bakteri dapat masuk ke bulu akar membentuk struktur lir- benang yang di sebut
benang infeksi yang terdiri dari membran plasmalurus dan memenjang dari sel
yang terserang.
3.
Bakteri membelah dengan cepat di dalam benang yang
menjalar , masuk dan menembus sel korteks .
4.
Pada sel korteks sebelah dalam, bakteri dilepas ke sitoplasma
dan merangsang sel (khususnya sel tetraploid) untuk membelah, yang menyebabkan
proliferasi jaringan membentuk bintil akar dewasa.
Setiap bakteri yang membesar dan tidak bergerak disebut bakteroid. Bakteroid biasanya berada di sitoplasma secara berkelompok dan masing-masing dikeliingi oleh membran peribakteroid. Antara membran bakteroid dan kelompok bakteroid terdapat daerah yang disebut ruang peribakteroid.
Setiap bakteri yang membesar dan tidak bergerak disebut bakteroid. Bakteroid biasanya berada di sitoplasma secara berkelompok dan masing-masing dikeliingi oleh membran peribakteroid. Antara membran bakteroid dan kelompok bakteroid terdapat daerah yang disebut ruang peribakteroid.
Di luar ruang peribakteroid, di
sitoplasma terdapat protein yang dinamakan leghemoglobin, yang menyebabkan
bintil kacangan warnanya merah muda. Dan diperkirakan leghemoglobin mengangkut
O2 untuk bakteri. Penambatan Nitrogen di bintil akar terjadi secara langsung di
dalam bakteroid. Tumbuhan inang menyediakan karbohidrat bagi bakteroid, yang
akan dioksidasi sehingga diperoleh energi. Beberapa elektron dan ATP yang
diperoleh selama oksidasi di bakteroid digunakan untuk mereduksi N2 menjadi NH4.
Reaksi
penambatan nitrogen secara keseluruhan adalah sebagai berikut, :
N2+ 8 elektron + 16 Mg ATP +16
H2O→2NH3 + H2 + 16Mg ATP + 16 Pi + 8H+
Enzim yang diperlukan adalah enzim
nitrogenase.
Tahapannya adalah sebagai berikut, :
Tahapannya adalah sebagai berikut, :
Respirasi karbohidrad pada bakteroid
menyebabkan reduksi NAD menjadi NADH atau NADP menjadi NADPH. Oksidasi
piruvat selama respirasi menyebabkan reduksi flavodoksin. Kemudian
Flavoduksin, NADH atau NADPH mereduksi feredoksin. Nitrogenase menerima
elektron dari flavodoksin tereduksi, feredoksin atau bahan pereduksi
efektif lainnya saat mengkatalisis penambatan N2. Netrogenase terdiri
dari dua protein yang berlainan, yaitu protein Fe dan Protein Fe-Mo. Protein Fe
mengandung 4 atom besi sementara protein Fe-Mo mempunyai atom molibdenum dan 28
atom besi. Baik molebdenun ataupun besi menjadi tereduksi, kemudian
dioksidasi saat nitrogenase menerima elektron dari feredoksin dan mengangkutnya
ke N2 untuk membentuk NH4. NH4 diangkut keluar dari bakteroid dan
digunakan oleh tumbuhan inang. Di sitosol, yang mengandung bakteroid
(bagian luar membran peribakteroid) NH4 diubah menjadi glutamin, asam glutamat,
asparagin, dan ureida (alantoin dan asam alantoat).
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan
penambatan nitrogen antara lain :
a.
Faktor
Lingkungan
Mencakup
kelembaban yang cukup, suhu hangat, sinar matahari yang terang, konsentrasi CO2
yang tinggi.
b.
Faktor
Genetik
Mencakup
proses pengenalan yang dikendalikan secara genetis antara spesies bakteri dan
spesies atau varietasi tumbuhan kacangan dan kemampuan nitrogenase dari semua
organisme untuk mereduksi H+ dan persaingan dengan N2 serta tahap pertumbuhan
Pada dasarnya jumlah terbesar yang ditambah oleh tumbuhan asli tahunan dan tumbuhan kacangan pada pertumbuhan adalah saat perkembangan reproduksi.
Pada dasarnya jumlah terbesar yang ditambah oleh tumbuhan asli tahunan dan tumbuhan kacangan pada pertumbuhan adalah saat perkembangan reproduksi.
1.3 Reduksi
Nitrat Menjadi Ammonium
Reaksi kedua dari proses reduksi nitrat adalah pengubahan
nitrit menjadi NH4. Nitrit yang ada di sitosol diangkut ke dalam
kloroplas di daun atau ke dalam proplastid di akar.
Tahapan reduksi nitrit menjadi
ammonium adalah sebagai berikut, :
Di daun,
reduksi NO2 menjadi NH4 memerlukan enam elektron yang diambil dari H2O pada
sistem pengangkutan elektron non siklik, pada kloroplas selama pengangkutan
elektron ini, cahaya mendorong pengangkutan elektron dari H2O ke ferodksin
(Fd).
Reaksinya adalah sebagai berikut :
3 H2O
+ 6Fd + cahaya ------------ 15 O2 +
6H + 6Fd
Kemudian
ferodoksin tereduksi memberikan 6 elektron yang digunakan untuk mereduksi NO2 menjadi
NH4,
Reaksinya sebagai berikut, :
NO2
+ 6Fd (Fe ) + 8H --------- NH4
+ 6Fd (Fe ) + H2O
Sehingga keseluruhan proses reduksi nitrit menjadi amonia adalah sebagai berikut:
NO2 + 3H2O + 2H + cahaya ------- NH4 + 1,5 O2 + 2H2O
Sehingga keseluruhan proses reduksi nitrit menjadi amonia adalah sebagai berikut:
NO2 + 3H2O + 2H + cahaya ------- NH4 + 1,5 O2 + 2H2O
1.4 Perubahan Ammonium Menjadi
Senyawa Organik
Ketersediaan NH4 yang berasal dari :
·
Penyerapan langsung dari tanah
·
Penambatan fiksasi N2 oleh mikroorganisme
·
Reduksi
Amonium
tidak pernah ditemukan tertimbun di suatu tempat tertentu dalam tubuh tumbuhan
karena bersifat racun. Amonium dapat menghambat pembentukan ATP di
kloroplas maupun mitokondria karena bertindak sebagai pemecah
senyawa reaksi.
Tahapan pengubahan amonium menjadi
bahan organik adalah sebagai berikut, :
Semua NH4 diubah menjadi gugus amida dari glutamin. Pengubahan ini akan
membentuk asam glutamat, asam aspartat, dan asparagin. Glutamin dibentuk dengan
penambahan satu gugus NH2 dan NH4 ke gugus karboksil terjauh dari karbon alfa
asam glutamat. Enzim yang diperlukan adalah glutamin sintase. Hidrolisis ATP
menjadi ADP dan Pi yang sangat penting mendorong reaksi lebih lanjut (reaksi
1). v Enzim glutamat sintase mengangkut gugus amida dari glutamin ke karbon
karboksil asam alfa ketoglutamat, sehingga terbentuk dua molekul asam glutamat.
Proses ini membutuhkan feredoksin yang mampu menyumbang 2 elektron yaitu
feredoksin di kloroplas dan NADH atau NADPH di proplastid sel-sel non
fotosintesis (reaksi 2). v Satu
asam glutamat yang dihasilkan diperlukan untuk mempertahankan reaksi (1),
glutamat yang lain dapat diubah secara langsung menjadi protein, klorofil, asam
nukleat dan sebagainya. v Selain
membentuk glutamat, glutamin dapat menyumbangkan gugus amidanya ke asam
aspartat untuk membentuk asparagin. Reaksi ini membutuhkan enzim asparagin
sintase. Energi untuk mendorong reaksi diperoleh dari hidrolisis ATP menjadi
AMP dan PPi (reaksi 4).
v Nitrogen dalam aspartat dapat berasal dari glutamat, dan 4 karbonnya
mungkin berasal dari axsam oksaloasetat. Oksaloasetat dibentuk dari
PEP-karboksilase. Glutamin menjadi bentuk penyimpan nitrogen utama pada
banyak tumbuhan. Glutamin banyak terdapat pada organ-organ penyimpan seperti
umbi kentang, akar bit, gula, wortel dan lobak. Sementara aspartat banyak
terdapat pada tanaman kacang-kacangan.
Pada daun dewasa, glutamin
sering dibentuk dari asam glutamat dan NH4 yang dihasilkan ketika perombakan
protein mulai meningkat. Glutamin kemudian diangkut melalui floem ke daun yang
lebih muda atau ke akar, bunga, biji, atau buah. Akhirnya glutamin dapat
bergabung langsung ke protein pada semua sel dalam bentuk salah satu dari asam
amino.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Istilah
metabolisme, berasal dari bahasa Yunani, berarti perubahan atau transformasi.
Metabolisme juga merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup/sel.
2. Nitrogen
merupakan komponen penting pada protein dan asam nukleat yang biasanya diserap
dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus reduksi oleh proses yang
bergantung pada energi, sebelum bergantung menjadi protein dan senyawa lain
dalam sel.
3. Nitrogen
merupakan salah satu unsure makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tanaman menggunakan nitrogen dalam proses pembentukan DNA, RNA, maupun protein
sebagai pembangun jaringan tubuh tumbuhan. Nitrogen dapat diserap tanaman dalam
bentuk nitrat dan ammonium. Amonium adalah salah satu bentuk senyawa nitrogen
yang tidak dapat diakumulasikan dalam jaringan tumbuhan dalam jangka waktu yang
lama Senyawa ini dapat menghambat produksi ATP. Gejala defisiensi nitrogen
adalah tanaman tumbuh kerdil dan daunnya menjadi kekuningan (klorosis).
4. Nitrogen
merupakan komponen penting pada protein dan asam nukleat yang biasanya diserap
dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus reduksi oleh proses yang
bergantung pada energi, sebelum bergantung menjadi protein dan senyawa lain
dalam sel.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim
a, http://mela-wijaya.blogspot.com/2011/09/metabolisme-nitrogen.html. Diakses tanggal 31 Oktober 2012.
Champbell,
Reece – Mitchell. 1999. Biologi Edisi
Kelima (Terjemahan).
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dwidjoseputro,
D.1998. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit.
Pt. Gramedia.
Jakarta.
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar