BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya Tuhan menciptakan alam beserta isinya
penuh dengan kesempurnaan. Kesempurnaan itu tidak lain demi memenuhi kebutuhan
hidup manusia khusunya. Semua kekayaan baik benda hidup maupun benda tak hidup
yang ada di bumi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Indonesia yang notabene merupakan negara yang cukup
luas dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Hal itu didasarkan pada
letak Indonesia yang berada tepat digaris yang dilalui khatulistiwa sehingga
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dan hal itu juga kiranya yang
berpengaruh terhadap suburnya alam di negeri ini. Begitu pula secara geologis
Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng yang mana itu semua memungkinkan
munculnya deretan gunung api yang secara otomatis akan mendukung pertumbuhan
tanaman dan kaya akan barang tambang galian.
Kaitannya dengan barang tambang galian atau yang
sumber daya mineral tentunya hal itu bukan hal yang tabu. Sebab, sebagaimana
yang kita ketahui bersama bahwa sumber daya mineral ini memiliki peran yang
cukup penting bagi kehidupan manusia sebab dalam hidupnya manusia tidak pernah
lepas dari sumber daya tersebut. Oleh karena itu, dengan semua kecakapan yang
dimiliki serta dengan semakin majunya IPTEK maka manusia sudah sepatutnya untuk
melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan nilai guna sehingga bisa lebih
bermanfaat. Dan dalam pengelolaannya, tentu harus memperhatikan keseimbangan
antara produksi dan proteksi artinya dalam pemanfaatannya manusia harus mampu
memperthatikan pelestarian. Akan tetapi, yang lebih penting dari itu semua kita
harus tetap mengedepankan prinsip sustainable
development yaitu prinsip dimana apa yang kita nikmati sekarang harus juga
mampu untuk dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Pada dasarnya dalam pemanfaatan sumber daya mineral
kita harus mengutamakan prinsip sustainable
development. Mengingat sumber daya mineral tersebut sangatlah terbatas
jumlahnya dan tidak terbarukan, sekalipun memulihkannya tentu memerlukan waktu
yang lama hingga jutaan tahun sehingga, dalam pemanfaatannya kita sebagai
manusia dituntut untuk seefisien mungkin menggunakannya. Karena hal itu,
diharapkan akan mampu menopang bagi kelancaran dan kelangsungan hidup manusia
khusunya
Sumber daya mineral merupakan kebutuhan yang sifatnya
esensial bagi kehidupan manusia. Sungguh ironi limpahan sumber daya mineral
yang terkandung dan tersebar secara merata tak lantas menjadikan masyarakat di
negeri ini dapat mencicipi manisnya kesejahteraan. Hal itu, ditengarai oleh
minimnya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini
belum mampu tereksplorasi secara maksimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui
bersama bahwa kita kalah bersaing dengan bangsa lain maka tak heran banyak
perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing sedangkan kita sebagai bangsa pribumi
hanya bagaikan budak di negeri sendiri.
Kita semua tentunya tahu bahwa segala sesuatu yang
diciptakan oleh sang pencipta mempunyai nilai kegunaannya masing-masing
begitupun halnya dengan sumber daya mineral ini
tentunya memiliki manfaat
tersendiri akan tetapi untuk menjadikan sesuatu yang bermanfaat itu perlu
pengolahan terlebih dahulu. Dan kita pun harus memanfaatkan kekayaan alam yang
melimpah ini dengan sebaik mungkin dengan tidak mengeksploitasinya secara
berlebihan yang tidak menutup kemungkinan justru berdampak negatif terhadap
kehidupan manusia.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui pengertian dari sumber daya mineral
2. Untuk
mengetahui proses pembentukan sumber daya mineral
3. Untuk
mengetahui pemanfaatan sumber daya mineral
4. Untuk
menegtahui jenis-jenis sumber daya mineral
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan
bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur
kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan
galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya
emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya
minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas
alam).
Barang tambang di Indonesia terdapat di darat dan di
laut. Untuk mengolah barang tambang tersebut tentunya kita harus memiliki banyak
modal, tenaga ahli dan penguasaan tekhnologi yang cukup mumpuni. Kekayaan alam
Indonesia dapat dikelola oleh perusahaan swasta maupun asing dengan syarat
bahwa mereka telah mendapatkan konsensi resmi dari Pemerintah Indonesia.
Konsensi ini merupakan surat izin yang dikeluarkan pemerintah terhadap
perusahaan yang berminat untuk mengolah barang tambang yang ada di Indonesia
dengan peraturan sistem bagi hasil.
Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha
yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil
bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan
manusia. Usaha pertambangan bahan galian yang dimaksudkan dalam Undang-Undang
meliputi kegiatan:
Penyelidikan Umum
Penyelidikan umum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cadangan barang
tambang yang terkandung di dalamnya.
Eksplorasi
Usaha
penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti adanya sifat
dan letak bahan galian.
Eksploitasi pengolahan dan pemurnian
Usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya.
Pengangkutan
Usaha pemindahan bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi atau
dari tempat pengolahan ke tempat lain.
Penjualan
Usaha
penjualan dari hasil pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.
Pertambangan secara besar-besaran di Indonesia dengan menggunakan
peralatan modern, terutama untuk pertambangan energi dan mineral logam. Usaha
pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonsia mempunya peranan
diantaranya:
a. Menambah pendapatan negara/devisa negara.
b. Memperluas lapangan pekerjaan.
c. Memajukan bidang transfortasi dan komunikasi.
d. Memajukan industri dalam negeri.
Usaha pertambangan tentunya memiliki suatu perencanaan
yang sangat matang baik untuk hal-hal yang menyakut modal, tekhnologi ataupun
sumber daya manusia yang benar-benar terampil dan memiliki keahlian yang sangat
baik. Terlepas dari itu semua yang paling pokok adalah kita harus tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sehingga pengelolaan ini tidak
merugikan banyak pihak.
B.
Proses Pembentukan Sumber Daya Mineral
Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa bahan galian ini merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Dimana jumlahnya yang sangat terbatas dan juga pembentukan serta
pemulihannya memakan waktu yang cukup lama bahkan dapat menelan waktu hingga jutaan
tahun lamanya. Untuk itulah dalam pemanfaatannya kita harus mampu
menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin.
Dibawah ini akan diterangkan lebih lanjut mengenai proses pembentukan
beberapa bahan galian/barang tambang diantaranya:
a. Minyak bumi
Proses
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari
mikroplankton (ganggang)
yang terdapat di danau,
teluk, rawa, dan laut yang dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan
mengendap di dasar-dasar kemudian bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh
magma yang mengakibatkan terjadinya proses destilasi
yang menghasilkan minyak bumi.
Kualitas minyak
bumi di Indonesia terbilang cukup baik. Kadar sulfurnya sangat rendah, sehingga
mengurangi asap motor yang menimbulkan pencemaran udara.
Perusahaan yang
melakukan eksploitasi minyak bumi di Indonesia yaitu Perusahaan minyak negara
(Pertamina), sedangkan untuk pihak swastanya yaitu PT. Caltex Indonesia dan PT.
Stanvac Indonesia) dan untuk pihak asinya yaitu Petromer Tren, Arco, Union Oil
dan Javec.
Persebaran
pertambangan minyak bumi di Indonesia antara lain Nanggroe Aceh Darussalam/
NAD, Sumatera Utara, Riau dan Kep. Riau yaitu Kep. Natuna (Pulau Sumatera),
lepas pantai Teluk Jakarta disekitar kepulauan Seribu dan di Jati Barang
Indramayu (Jawa Barat), sekitar Cepu (Jawa Tengah) , Bojonegoro, Surabaya, dan
lepas patai timur Madura (Jawa Timur), Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu dan
Pulau Bekapai di lepas patai timur Samarinda (Kalimantan Timur), Pulau Seram
bagian timur di teluk Bula dan Pulau Lemun, Teluk Seram Utara (Maluku), Sorong,
Kepala Burung, Biak, dan Kasim (Papua/Irian Jaya).
b. Gas Alam
Gas alam
merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang kecil,
terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan bakar. Terdapat
dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu Liquified Natural atau gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas minyak bumi cair (LPG),
dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas. Elpiji ini yang digunakan
untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya. Daerah persebarannya di Arun,
NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa Timur), Bontang dan Kalimantan Timur
(Kalimantan).
c. Batu bara
Sebagian besar
batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prsejarah/masa karbon.
Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada di dalam lapisan batuan sedimen.
Proses pembentukan batu bara disebut
inkolen (proses pengarangan) yang terjadi mejadi dua (proses biokimia dan
proses metamorfosis). Proses biokimia adalah proses pembentukan batu bara yang
dilakukan oleh bakteri anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras
karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan suhu dan tekana. Proses ini
menyebabkan tumbuh-tumbuhan menjadi gambut (turf). Proses metamorfosis
merupakan proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi dan
berlangsung lama. Dan proses ini tidak ada bakteri lagi.
Daerah persebaran batu bara di
Indonesia yaitu di Sumatera bagian tengah, Ombilin (Sawah Lunto), Sumatera
bagian selatan, Bukit Asam (Sumatera), di daerah Mahakam, Kalimantan bagian
tenggara di Pulau Laut (Kalimantan).
d. Tanah liat
Tanah liat merupakan tanah yang
mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit
menyerap air. Persebaran tanah liat ini terdapat di dataran rendah seperti di
Pulau Jawa.
e. Kaolin
Kaolin yang disebut oleh masyarakat
tanah lempung putih atau tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat
pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan dan hydrothermal alterasi pada
batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral potassium alumunium
silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin. Persebarannya terdapat di Aceh,
Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Tengah, Maluku.
f. Batu kapur
Batu kapur terbentuk dari pelapukan
makhluk hidup laut, seperti karang dan sarang binatang laut. Batu kapur ini
banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
g. Pasir kuarsa
Pasir kuarsa terdapat sebagai
endapan sedimen, berasal dari rombakan batuan yang mengandung silicon dioksida
seperti granit, riolit, granodiorit. Endapan pasir kuarsa terjadi setelah
melalui proses transfortasi, sortasi dan sedimentasi . oleh sebab itu endapan
pasir kuarsa dialam tidak pernah didapatkan dalm keadaan murni. Sekalipun ada
di alam biasanya sudah tercampunr dengan lempung, feldspar, magnetit dsb.
Persebarannya terdapat di Sumatera,
Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan Selatan juga Sulawesi dan Papua.
h. Pasir besi
Pasir besi berasal dari batuan pasir
yang banyak mengandung zat besi. Persebaran pasir besi yaitu di pantai seltan
Wates, Kulon Progo bagian barat sampai ke timur Cilacap (Pulau Jawa).
i. Marmer/batu
pualam
Marmer/batu pualam merupakan batu
kapur yang telah berubah bentuk menjadi batuan yang sangat indah setelah
digosok dan dilicinkan.
j. Batu aji/batu akik
Batu aji/batu akik merupakan mineral
yang cukup keras. Warna batu aji ini bermacam-macam seperti merah, hijau, biru,
ungu, putih, kuning dan hitam. Batu ini banyak digunakan untuk perhiasan. Batu
akik banyak ditemukan di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak
terdapat di daerah seperti Pulau Jawa.
k. Bauksit
Bauksit terjadi dari hasil pelapukan
prafis yang efektif pada batuan beku yang kaya akan alumina. Bauksit merupakan
bahan dasar pembuatan alumunium. Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan,
Loban, Tanjung Saluh, Pulau Kijang, Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau),
Pulau Singkep, Bangka Belitung, daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan Barat).
l. Timah
Timah dapat dibedakan menjadi dua
yaitu timah primer dan timah sekunder (alluvial). Timah primer merupakan timah
yang mengendap pertama kali pada batuan granit, sedangkan timah sekunder adalah
timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan
erosi. Persebaran timah yaitu di Pulau Bangka, Belitung, Singkep, Bangkinang,
Riau daratan, dan lepas pantai Pulau Tujuh (Pulau Sumatera).
m. Nikel
Nikel terbentuk karena proses
pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada batuan peridotit yang massif. Hasil
pelapukan kemudian teronggok di permukaan sebagai mineral-mineral. Mineral ini
mengandung nikel. Daerah persebaran nikel terdapat di Soroako, Bulubulang,
Pamaloa Utara, dan Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).
n. Tembaga
Tembaga berasal dari larutan cair
magma yang kemudian menyusup dan mengisi celah-celah pada patahan (diaklas).
Tembaga dalam jumlah kecil merupakan hasil sampingan dalam penambangan emas dan
perak. Persebarannya di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan dan
Palasari (Jawa).
o. Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam
mulia. Pertambangan emas dan perak di Indonesia dilakukan dengan cara
pertambangan secara terbuka, dan mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang
mengandung emas. Daerah persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat),
dan daerah Rejang Lembong (Bengkulu).
p. Mangan
Mangan merupakan hasil pengendapan
di daerah danau dan pantai yang terjadi pada zaman tersier. Daerah persebaran
magma terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya bagian selatan (Jawa Barat),
Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di sekitar Martapura (Kalimantan).
q. Besi
Pada temperature yang tinggi, bijih
besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuan diatur dan dibakar secara
merata. Kotoran dalam bijih besi dihilangkan melalui proses reduksi yaitu
mengambil unsure oksigen dari bijih besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi
menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalam bentuk tertentu.
Bijih besi merupakan besi yang kandungan/campuran karbonnya rendah.
r. Belerang
Belerang atau sulfur didapatkan
dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai
senyawa sulfide didapatakan dalam bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS.
Kesemuanya terbentuk akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir
dapat pula terjadi karena proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang
belerang alam unsure tersebut berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan
hasil sublimasi. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara,
fumarola atau sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang
keluar dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan
rangkaian gunung api aktif.
Belerang ini terdapat di Kab. Aceh
Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara (Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok),
Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat (G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan
Tangkuban Parahu), Jawa Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara
dll.
s. Fosfat
Endapan fosfat di Indonesia terdapat
di gua-gua dalam berbagai bentuk dan butiran , bongkahan sampai bongkahan
besar. Endapan fosfat guano dengan komposisi kalsium fosfat terdapat sebagai
endapan permukaan, endapan gua dan endapan bawah permukaan.
Secara garis besar proses
pembentukan ketiganya adalah sama yaitu merupakan hasil reaksi antara batu
gamping dengan kotoran burung dan kelelawar yang mengandung asam fosfat karena
pengaruh air hujan/air tanah.
Persebarannya terdapat di daerah
Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat (
Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis, Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal,
dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep, Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi Tenggara.
t. Mika
Kelompok mika (muskovit, plogopit
dan biotit) terbentuk pada tahap akhir proses pembentukan magma yang
kekentalannya rendah dan bersifat assam. Kristal mika berukuran lebar dan
berlapis, relatif lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna yang
bervariasi. Muscovit ini berwarna putih, kuning dan coklat yang memiliki sifat
fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku yang kaya silica dan alumina.
Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis dengan warna coklat muda atau
kekuningan dan biasa terdapat pada batuan metamorf yang kaya magnesium. Biotit
berwarna hitam hingga hijau gelap, fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada
batuan pegmatite, lamprophyre, kadang-kadang pada lava batuan metaomrf.
Persbarnnya terdapat di Aceh,
Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Irian
Jaya.
u. Tras
Tras pada umumnya terbentuk pada
batuan volkanik yang banyak mengandung feldspar dan silica antara lain breksi
andesit, granit, rhyolit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses
pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa
silica amorf. Makin lanjut tingkat pelapukan maka makin baik mutu/kualitas
tras.
Persebarannya terdapat di Pulau
Sumatera, Pulau Bali, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
v. Intan
Intan terbentuk bersamaan dengan
pembekuan batuan ultra basa missal peridotit dan kimberlit. Kristalisasi Intan
pada kimberlite pipa terbentuk pada kedalaman 60 mil/ lebih dalam dibawah
permukaan bumi dan temperatur 1.500-2.000°C. Intan mempunyai hablur berwarna
bening tetapi kadang-kadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau
kuning.
Intan yang diketemukan di Indonesia
terdapat di Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan
(Martapura), Kalimantan Timur.
w. Asbes
Asbesterjadi
karena proses metamorphose (proses serpentinisasi) batuan yang bersifat basa
atau ultra basa. Berdasarkan sifatnya asbes ini terbagi enjadi dua yaitu asbes
serpentinit dan amfibol.
Tempat
diketemukan Jawa Tengah (Karangsambung, kab. Kebumen), Halmahera (Weda),
Sulawesi Teggara, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya.
x. Grafit
Grafit terbentuk pada metamorphose
tingkat tinggi dari batuan yang mengandung zat organic, dapat terjadi pula
karena proses magmatisme antara lain pada pegmatite, dan juga terdapat pada
hydrothermal vein. Grafit ini sangat umum didapatkan dalam granit, sekis, genis
mika sekis ataupun batu gamping kristalin.
C. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral
Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya mineral kini semakin
kompleks mengingat seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan
perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk
selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang ada. Hal itupun yang
sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi inovasi yang bermunculan saat
ini. Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang pemanfaatannya memiliki
peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Dibawah ini
pemanfaatan hasil tambang sebagai berikut:
a. Minyak bumi
Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas
(avigas), bensol (avtur), gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin
(minyak tanah dan minyak lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin
dan paraffin (untuk industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan
tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin
pabrik, bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan
pemanfaatan lainnya.
b. Gas alam
Gas alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar
rumah tangga dan keperluan industri lainnya.
c. Batu bara
Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar
pemberi tenaga dan bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar
peledak.
d. Tanah liat
Tanah liat digunakan untuk membuat gerabah dan bahan
bangunan seperti batu bata, genting dan kerajinan tangan seperti kendi dsb.
e. Kaolin
Kaolin
ini digunakan sebagai bahan dasar membuat porselen.
f. Batu gamping
Batu gamping digunakan sebagai bahan perekat bangunan,
bahan pembuat semen, dan pengapur dinding.
g. Pasir kuarsa
Pasir
kuarsa ini dapat digunakan untuk membuat kaca.
h. Pasir besi
Pasir
besi biasanya digunakan untuk membuat besi tuang.
i. Marmer
Marmer
ini biasa digunakan untuk membuat lantai dan hiasang dinding.
j. Batu aji
Batu
aji digunakan untuk perhiasan.
k. Alumunim
Alumunium
merupakan logam ringan dan kuat yang digunakan untuk industry kapal terbang,
mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah tangga lainnya.
l. Timah
Timah
sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon.
m. Nikel
Nikel
dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat dan
tahan karat.
n. Tembaga
Tembaga
dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-barang perunggu
dan kuningan.
o. Intan
Intan ini
biasa dipergunakan untuk perhiasan bagi kaum perempuan pada umumnya.
p. Asbes
Asbes
dapat digunakan sebagai atap bangunan pengganti genting.
D. Jenis – Jenis Sumber
Daya Mineral
Departemen
pertambangan dan energi menggolongkan mineral ke dalam 3 (tiga) kelompok:
1.
Kelompok A (mineral strategic),
Yang hanya dapat ditambang oleh pemerintah, tetapi perusahaan
domestik dan asing dapat menjalankan “join venture”(patungan) dengan perusahaan
pemerintah berdasarkan kontrak karya atau persetujuan kerja sama. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah minyak bumi, gas alam, bitumen cair, antransit,
batubara, lignit, uranium, radium, thorium dan mineral radioaktif lainnya,
nikel, cobalt, dan timah.
2.
Kelompok B (mineral vital)
Yang
dapat ditambang oleh BUMN, badan usaha swasta, koperasi maupun
pribadi-pribadi warganegara. Badan swasta asing hanya sebagai kontraktor
pemerintah atau anggota minoritas pada perusahaan nasional. Namun perusahaan
asing boleh menjalankan eksplorasi melalui pemegang izin swasta Indonesia.
Kelompok ini meliputi besi, manggan, molybdenum, chromit, yodim dan belerang.
3.
Kelompok C (mineral lainnya)
Hanya boleh ditambang oleh perusahaan swasta nasional.
Perusahaan asing dapat member dana dan mengadakan kontrak pembelian mineral
ini. Kelompok ini meliputi gamping, tanah liat, gips, fosfat, nitrat, asbestos,
mika, granit, magnesit, jarosit, leusit, dll.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berbicara mengenai sumber daya
mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian tentu bukan hal yang tabu.
Mengingat kita tinggal di Indonesia yang notabene merupakan negara yang bukan
hanya terkenal dengan keindahan alamnya semata akantetapi Indonesia pun
terkenal dengan sumber daya alam yang sangat melimbang termasuk sumber daya
mineral yang terkandung di dalamnya.
Dalam persebarannya, sumber daya
mineral yang ada di Indonesia terbilang sangat merata, buktinya hampir di
setiap pulau memiliki lebih dari satu jenis bahan galian, baik itu yang ada di
darat maupun yang ada di laut. Dan dari sekian banyak potensi bahan galian yang
dimiliki tak sedikit yang di ekspor ke luar negeri dan Indonesia pernah
tegabung dalam sebuah organisasi OPEC, namun hal itu tidak demikian halnya
untuk sekarang ini karena, kini cadangan minyak yang dimiliki oleh Indonesia
sangatlah terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiripun
terasa sangat sulit apalagi harus diekspor ke luar.
Sumber daya mineral yang dimiliki
Indonesia tentunya harus diolah sebaik mungkin agar bisa memberikan manfaat
lebih bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tapi, tentunya dalam
pengolahan& pemanfaatannya perlu menerapkan sebuah manajemen ekoefisiensi.
Dalam artian dalam pemanfaatannya sumber daya mineral ini harus secara tepat
dan berguna dengan tidak mengenyampingkan/ menomorduakan pelestarian
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Meurah, Cut dan
Wangsa Jaya.(2006). Geografi untuk SMA
kelas XI.Jakarta: Phibeta.
Sukandarrumindi.(2009). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
0 komentar:
Posting Komentar