Pengertian Test
Test adalah alat atau
prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Yang
dimaksud dengan test disini adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur
(yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan,
yang harus dijawab), atau perintah – perintah (yang harus dikerjakan) sehingga
( atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee (orang
yang melaksanakan test) tersebut.
Fungsi Test
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh test,
yaitu :
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan
ini test berfungsi sebagai mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab
melalui test tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan, dan yang telah dicapai.
Test Objektif
Test objektif yang juga dikenal dengan istilah test jawaban
pendek, test “ya – Tidak” dan test model baru adalah salah satu jenis test
hasil belajar yang terdiri dari butir – butir soal yang dapat dijawab testee
dengan jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa kemungkinan
jawaban yang telah dipasangkan pada masing – masing butir soal.
Test Objektif Bentuk Model Analisis Kasus
Butir soal jenis ini merupakan tiruan keadaan yang
sebenarnya. Jadi siolah – olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus
tersebut, kepada testee ditanyakan mengenai berbagai hal dan kunci jawaban –
jawaban itu tergantung pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus
tersebut.
Contoh :
1.
Rhodophyceae disebut juga
ganggang merah, karena di dalam tubuhnya mengandung pigmen yang disebut ...
a. Melanin
b. Phycocyanin
c. Karotin
d. Phycoxanthin
e. Phycoerythrin
Jawab : E (Phycoerythrin)
2.
Seorang siswa mengamati sejenis
ganggang dengan mikroskop. dari hasil pengamatannya siswa mencatat ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Merupakan individu bersel
satu atau berbentuk filamen yang dilapisi oleh gelatin.
·
Memiliki pigmen fikosianin
dan fikoeritrin.
·
Inti selnya tidak jelas.
·
Hidup bersimbiosis dengan
tanaman Azzola
Berdasarkan
ciri diatas, ganggang tersebut adalah ...
a.
Volvox
b.
Oscillatoria
c.
Anabaena
d.
Spirulina
e.
Ulva
Jawab : C (Anabaena)
3.
Beberapa ganggang biru yang
berbentuk benang dapat berkembang biak dengan cara fragementasi. Potongan
benang hasil fragmentasi ini akan tumbuh menjadi benang baru yang disebut ...
a. Pirenoida
b. Hormogonium
c. Septa
d. Heterokista
e. Hifa
Jawab : B (Hormogonium)
4.
Untuk mewarnai kue
diperlukan zat warna orgnik yang berasal dari tumbuhan, diantaranya asam
alginnat. Spesies berikut yang dapat menghasilkan zat warna tersebut adalah ...
a. Euchema spinosum
b. Choeella vulgaris
c. Fucus vesiculosis
d. Usnea dasypoga
e. Anabaeana azollae
Jawab : C (Fucus vesiculosis)
5.
Pada pemeriksaan air minum
untuk memeriksa ada tidaknya pencemaran oleh tinja manusia, digunakan tolak
ukur kehadiran salah satu bakteri usus yang bukan patogen tetapi keluar bersama
tinja, yaitu ...
a. Vibrio cholerae
b. Escherichia coli
c. Salmonella typhi
d. Balantidium coli
e. Streptomyces sp
Jawab : B (Escherichia coli)
Keunggulan Tes Objektif
a.
Tes objektif sifatnya lebih
representatif dalam hal mencakup dan mewakili materi yang telah diajarkan
kepada peserta didik.
b.
Tes objektif lebih memungkinkan
bagi tester untuk bertindak lebih objektif, baik dalam mengoreksi lembar-lembar
jawaban soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan nilai hasil
testnya.
c.
Mengoreksi hasil test
objektif, jauh lebih mudah dan lebih cepat ketimbang mengoreksi hasil test
urian.
d.
Test ojektif memberikan
kemungkinan kepada orang lain untuk ditugasi atau dimintai bantuan guna
mengoreksi hasil test tersebut.
e.
Butir-butir soal pada test
objektif, jauh lebih mudah dianalisis, baik analisis dari segi kesukarannya,
daya perbedaannya, validitas maupun realibilitasnya.
Kelemahan Tes Objektif
a.
Menyusun butir-butir soal
tes objektif adalah tidak semudah seperti halnnya menyusun test uraian.
b.
Test objektif pada umumnya
kurang dapat mengukur atau mengungkap proses berpikir yang tinggi atau
mendalam. Ia lebih banyak mengungkap
daya ingat atau hafalan ketimbang mengungkap tingkat kedalaman berpikit
testee terhadap materi yang diujikan.
c.
Dengan test objektif,
terbuka kemungkinan bagi testee untuk bermain spekulasi, tebak terka, ada
untung dalam memberikan jawaban soal. Ini dapat terjadi, sebab bagi testee yang
sekalipun sebenarnya tidak tahu jawabannya, namun karena pada setiap butir soal
sudah dipasangkan kemungkinan-kemungkinan jawabnya. Maka tidak ada kesulitan
sama sekali bagi testee untuk menebak salah satu diantara kemungkinan jawaban
yang telah tersedia.
0 komentar:
Posting Komentar